Mengenal Pre-Reading & Pre-Writing Skills

Mengenal Lebih Dekat Pre-Reading & Pre-Writing Dengan Montessori


Alhamdulillah beberapa minggu lalu diberi kesempatan untuk belajar dengan Bu Zahra Zahira. Mengenai Pre-Writing dan Pre-Reading untuk anak. Wah.... Ternyata menjadi orang tua tidak berhenti untuk kita belajar ya... Bahkan membuat kita semakin belajar. Membaca dan menulis terkadang menjadi masalah awal seorang orang tua untuk mengajarkan anaknya. Ditambah lagi di Indonesia ini menjadi standar masuk anak ke Sekolah Dasar. padahal pendidikan Indonesia sendiri pun tidak diajarkan saat duduk dibangku TK. Sebuah koordinasi yang tidak terjalin baik disini. Namun Montessori sudah solusi untuk kita para orang tua menjadi jembatan mendidik anak-anak dirumah. Yuk kita belajar sama-sama

Kemampuan Academic Skills dan Soft Skills

PAUD bertujuan untuk membina anak sejak lahir sampai usia 6 tahun dengan memberikan rancangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya. PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidilaan yang mencakup integrasi dari perkembangan aspek nilai agama dan moral, fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. (Permendikbud No.137 Tahun 2014)

 

Soft Skill di Usia Dini

Menurut Vishindas (2017), keterampilan soft skills adalah keterampilan non-akademik yang berhubungan dengan bekerja secara efektif dengan orang lain, memecahkan masalah dan menjadi kreatif. Namun, kemampuan soft skill sangat mempengaruhi kemampuan pemahaman akademik.

A.       Sosial Emosional

Mempersiapkan anak-anak mendorong pertumbuhan keterampilan social mereka, berteman, berbagi, kolaborasi, berpartisipasi, dan empati.

b.      Creativity & Critical Thinking

Anak-anak mengekspresikan keunikan mereka melalui ide dan proyek kegiatan mereka, tetapi mereka juga akan memproses informasi lebih cepat karena mereka mampu memvisualisasikan informasi pendengaran. Memberikan pengalaman melalui kegiatan hands-on learning untuk mencari, menemukan, dan mengevaluasi sesuatu.

c.       Motor Skills

Mengembangkan keterampilan motorik halus anak dengan kegiatan seperti menggambar bentuk menggunakan alat (seperti krayon dan gunting) dan lain sebagainya.

Menurut Walker (2014), keterampilan pra-akademik adalah dasar dari pembelajaran akademik anak. Keterampilan pra-akademik yang kuat mengarah pada kompetensi akademik saat anak mencapai usia sekolah, dan kompetensi akademik mengarah pada tingkat motivasi dan harga diri lebih tinggi.

a.       Early Literacy

Mempersiapkan lingkungan yang kaya bahasa, termasuk minat dan menyukai buku dan cerita sederhana, phonemic awareness, bacaan bermakna, dan mengenali logo dan tanda yang sudah dikenal.

b.      Math & Science

Mempersiapkan kegiatan mengenal warna dan bentuk, mencocokkan, menyortir, mengurutkan, dan berhitung. Sains adalah kegiatan eksplorasi lingkungan dan memahami sebab akibat.

c.       Pre – Writing

Mencoret-coret adalah awal dari menulis. Seiring perkembangannya, anak akan mulai dapat meniru menggambar garis ke bawah (vertical), garis ke samping (horizontal), lingkaran, dan tanda tambah. Keterampilan ini akhirnya mengarah pada menulis huruf.

 

Metode Montessori


Pencetus dari Metode Montessori adalah dr. Maria Montessori. Beliau memulai sekolah Montessori pertama di Roma, dan menghasilkan keberhasilan yang luar biasa, menyebar ke seluruh dunia. Montessori adalah pendekatan pembelajaraan yang berpusat pada anak. Metode ini merupakan hasil penelitian dr. Maria Montessori di sekolahnya, Casa de Bambini, selama bertahun-tahun. Focus dari pendidikan Montessori adalah pembelajaran langsung yang menstimulasi anak agar dapat mengarahkan diri mereka sehingga dapat menimbulkan motivasi intrinsic dalam belajar saat mereka dewasa nanti. Metode Montessori berdasarkan tahap perkembangan anak-anak dan didesain untuk mendukung pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.



 Kurikulum Montessori

1.      Islamic Studies

Kegiatan yang berhubungan dengan pembiasaan dan pengenalan agama islam dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Pratical Life

Kegiatan keterampilan hidup sehari-hari yang bertujuan OCCI (order, concentration, coordination, independence)

3.      Sensorial

Kegiatan stimulasi delapan indera sensori, touch, smell, hearing, taste, sight, baric, sterognostic, and thermic.

4.      Language

Kegiatan bahasa meliputi oral, language, writing, amd reading.

5.      Mathematics

Kegiatan yang berhubungan dengan counting, recognizing symbol, decimal system, and operations.

6.      Culture

Kegiatan yang berhubungan mengenalkan anak terhadap lingkungan di sekitar mereka, lingkungan terdekat, negara dan dunia.

 

Menerapkan Montessori di Rumah

Pada awalnya, Montessori di aplikasikan di setting di sekolah. Teacher training yang pertama kali di buka di Berlin diperuntukkan untuk guru-guru pengajar di Eropa, Amerika, dan di seluruh dunia.


Sudut Montessori di Rumah

Hingga pada tahun 1968, saat Montessori di deklarasikan secara legal untuk dipakai public, Elizabeth G. Hainstock melakukan revolusi pendidikan Montessori yang diaplikasikan di rumah, home-based instruction Montessori, yang dibukukan lewat bukunya berjudul “Teaching Montessori in The Home”. Buku best seller mendunia, yang hingga saat ini dicetak hingga Cetakan ke-40.

Sudut Montessori di Sekolah

Namun, tentunya terdapat perbedaan saat mengaplikasikan Montessori di sekolah dan di rumah. Tidak bisa 100% sama.

Montessori di Sekolah

Montessori di Rumah

Kelas yang besar yang menyediakan 5 area Montessori

Curriculum Director/Principal/SDM ada yang memiliki Diploma Montessori

Memahami koneksi Montessori dan Kompetensi Dasar Kurikulum 13

Menangani kelas mixed-age group usia 1-3, 3-6, 6-9, dan 9-12 tahun

Membuat RPPM, RPPH, dan materi ajar untuk anak-anak lintas usia.

Ruangan/sudut rumah yang nyaman digunakan untuk beraktivitas

Memahami filosofi sebaik-baiknya dan melakukan sesuai kesanggupan

Menyediakan kegiatan dengan memaksimalkan apa yang ada di rumah

Menangani usia anak kakak dan adik yang berbeda

Membuat rencana dan materi ajar untuk adik dan kakak.


Membaca dan Menulis Montessori

Menulis pada anak dikembangkan mudah dan spontan, dengan cara yang sama berbicara, yang juga merupakan motoric dari suara yang didengar. Disisi lain, membaca merupakan bagian dari budaya intelektual abstrak yang merupakan interpretasi ide-ide yang diwakili oleh symbol-simbol grafis, dan baru diperoleh setelahnya.

 Pendekatan Membaca dan Menulis di Montessori

a.       Mencintai dan menyukai buku

b.      Memiliki pengetahuan tentang dunia di sekelilingnya

c.       Memiliki kemampuan berkomunikasi melalui bahasanya.

d.      Memahami tulisan ada makna dan artinya walau belum bisa membacanya.

e.       Memiliki control yang baik akan tubuhnya

f.       Dapat memahami hubungan suara dari symbol bahasa

 

Material Membaca dan Menulis di Montessori paling sedikit diantara material lainnya.

 



Metal Inset

                                           Sandpaper

 


Green Boards


Lined Paper

Sand Tray

Sandpaper Letters

Alfabet Besar Bergerak

Surat Amplas Bahasa Indonesia

 

 

Huruf Fonogram

 


Alfabet Bergerak Kecil

 

Alfabet Bergerak Bahasa Indonesia


Ini adalah beberapa media untuk Pre-Writing dan Pre-Reading...
Diartikel selanjutnya aku akan membagikan kegiatan sehari-hari yang dapat mendukung kegiatan Pra-Menulis dan Pra-Membaca.
Jadi, jangan pernah mengganggu kegiatan anak dirumah ya moms
Dan kitapun sebagai orang tua jangan lelah belajar ya...
Demi anak-anak kita yang lebih baik

Komentar